Jakarta – Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo baru saja menghabiskan liburan bersama anak-anaknya. Mengisi liburan sekolah, Zaskia Mecca memboyong keempat anaknya ke Yogyakarta untuk menemui abi, panggilan sang ayah.
Belakangan, Hanung memang lebih banyak menghabiskan waktu di kota kelahirannya demi merampungkan film terbaru, Bun. Selama di sana, Hanung dan Zaskia sepakat untuk mengajak keempat anaknya untuk mengenal alam. Sedangkan si sulung, Bhumi Bramantyo terpaksa absen karena sudah punya kegiatan sendiri saat liburan.
Diceritakan Zaskia, keempat anaknya yakni Sybil, Kala, Kaba, dan Bhre Kata diajak untuk menjelajahi alam seperti pantai, sungai dan air terjun. Zaskia dan Hanung kompak nih, Bun, mengajari mereka biar nggak jijik sama tanah dan alam. Wah, seru banget ya liburannya.
Namun sayangnya, keseruan keluarga mereka harus berakhir. Sudah saatnya mereka harus kembali ke Ibukota karena jadwal masuk sekolah sudah kembali aktif. Sementara ini, mereka harus berpisah dengan abi Hanung sang sutradara, yang masih harus menyelesaikan pekerjaan di Yogyakarta.
Baca juga:
Kreatifnya Anak Zascia Adya Mecca, Ubah Kardus Jadi Perahu
Anak dan suaminya merasa berat hati karena harus berpisah kembali. Melihat itu, terbesit di hati Zaskia untuk mengikutkan anak-anaknya program home schooling, Bun. Namun, perempuan yang biasa disapa Bia ini masih ragu-ragu karena takut anaknya kesulitan bersosialisasi dengan anak sebayanya. Kira-kira apa saja ya, Bun, kelemahan dan kelebihan anak yang mengikuti program home schooling?
Melansir Education Corner, ada banyak manfaat yang diperoleh anak dan orang tua dari program tersebut. Orang tua dapat menentukan kurikulum dan jadwal sekolah anak-anak mereka. Lewat cara itu pula, mereka dapat menunjukkan ke anak jika sekolah atau pendidikan menyenangkan. Sebab, anak dibebaskan untuk memilih metode pengajaran yang paling sesuai dengan keinginan mereka.
Jadwal yang lebih fleksibel, memungkinkan anak-anak untuk bisa diajak bepergian kapan pun juga, Bunda. Cocok untuk orang tua yang sering melakukan pekerjaan di luar kota, nih.
Bahkan, orang tua bisa memberikan instruksi ajaran agama dan etika untuk anak-anaknya. Manfaat lainnya, si kecil juga jauh lebih aman dari tindak kekerasan, narkoba, dan perilaku negatif lainnya yang sering dihadapi anak-anak di sekolah umum. Jadi, dapat meminimalisir potensi anak untuk di-bully, Bun.
Seperti pengalaman Bunda Nini, yang akhirnya memilih home schooling untuk anaknya, setelah menjadi korban bullying.
“Jadi, anak saya sekolah di sekolah internasional, di sana dia dibully dan akhirnya bikin anak trauma,” kata Nini kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Wanita yang tinggal di Kuala Lumpur itu menuturkan, dia segera mempelajari perubahan psikologi dan perilaku anaknya, sebelum memutuskan untuk memulai program home schooling.
“Saya mulai cepat tuh belajar pedagogik dan psikologi anak, pada dasarnya dia trauma pada sekolah bukan pada proses belajarnya, jadi saya mulai putar otak gimana caranya dia tetap sekolah. Nggak apa-apa keluar dari sekolah tapi proses belajarnya harus tetap berjalan,” ungkap Nini.
Namun, home schooling juga memiliki beberapa kelemahan ya, Bun. Saat Bunda mendampingi anak sepanjang hari, mereka akan sulit diajarkan dispilin ketika nakal dan gelisah. Bahkan, Bunda dan Ayah harus pintar menahan marah ya, saat melihat mereka susah diajari sesuatu saat proses belajar.
Sedangkan biayanya pun nggak murah ya, Bun. Orang tua harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk buku dan bahan belajar lainnya. Selain itu, orang tua harus pro-aktif meninjau berbagai program kurikulum sesuai standar dan kebutuhan belajar anak-anak.
Belum lagi, Bunda juga harus menemukan pengajar yang dapat beradaptasi dengan kebiasaan anak-anak. Jadi, si kecil tidak takut atau bosan saat sesi pembelajaran home schooling dimulai.
Baca juga:
Stop Membully Ibu Baru Seperti Mytha Lestari
Terakhir, persiapkan diri sebaik mungkin untuk menjawab pertanyaan saudara atau teman terhadap keputusan yang Bunda dan Ayah ambil Jelaskan pada mereka, jika keputusan home schooling merupakan langkah yang terbaik untuk anak-anak, Bunda.
Anak Bunda, ada yang mengikuti program home schooling?