Homeschooling, Home Education atau Sekolah Rumah bukan barang baru di Indonesia.
Sayangnya, banyak orangtua mengartikan homeschooling secara tidak tepat.
Seperti yang Anda lihat, kini bertaburan lembaga/institusi yang menyebut dirinya homeschooling.
Mereka menawarkan beragam paket dengan iming-iming proses belajar berlandaskan pada minat dan bakat anak.
Memang benar, anak bisa datang ke kelas kapan saja.
Serta memilih mata pelajaran yang ingin diperdalam. Tapi,
pengertian homeschooling bukanlah lembaga/institusi
Kerancuan ini menimbulkan banyak pertanyaan ‘kurang tepat’ mengenai homeschooling.
Berikut adalah fakta homeschooling dan daftar pertanyaan yang paling banyak ditanyakan.
1. Dimana Saya Bisa Mendaftar Homeschooling?
Pertanyaan ini dipicu oleh anggapan homeschooling sama dengan lembaga/institusi. Fakta homeschooling yang pertama;
Homeschooling adalah metode pendidikan dimana keluarga memilih untuk mendidik anaknya secara mandiri di rumah.
Orangtua bertanggung jawab secara penuh untuk pendidikan anak.
Mulai dari;
memilih kurikulum
memilih materi pelajaran
mencari alat peraga
menyusun kegiatan belajar; hingga
melakukan proses evaluasi
Dalam praktiknya orangtua tak menguasai semua bidang ilmu.
Guna melengkapi kekurangan itu, orangtua bisa menerapkan homeschooling majemuk atau membentuk komunitas homeschooling.
Alternatif lainnya, mengikutsertakan anak kursus materi pelajaran tertentu.
Bukan mengantarkan anak ke lembaga homeschooling, kemudian menyebut anak-anak sebagai homeschoolers.
Sesuai dengan istilah yang digunakan home, yang berarti pendidikan ini diprakarsai oleh keluarga dan berbasis di rumah.
Jika ada lembaga yang menamakan dirinya homeschooling, itu bukanlah homeschooling.
Melainkan, flexischool yang fleksibel secara waktu dan materi pelajaran.
Untuk menerapkan homeschooling, Anda tak perlu mendaftar ke lembaga.
Carilah artikel atau buku bacaan mengenai homeschooling, bergabung dengan komunitas homeschooling dan mintalah mereka berbagi pengalaman proses homeschooling.
2. Apakah Homeschooling Mahal? Berapa Biaya Bulanan Homeschooling?
Homeschooling adalah pendidikan rumah yang diprakarsai oleh keluarga.
Bukan lembaga/institusi semacam sekolah yang bisa menarik biaya bulanan dan uang gedung.
Apakah homeschooling mahal atau murah, berapa biaya bulanannya semua tergantung dari tujuan pendidikan keluarga Anda.
Jika diibaratkan, biaya homeschooling ini seperti biaya makan.
Menu apa yang ingin dimasak
Bahan apa saja yang dibutuhkan
Perlengkapan dan peralatan masak bagaimana yang mau dipakai
Biayanya tergantung kebutuhan keluarga Anda sendiri.
Besar biaya yang dikeluarkan untuk homeschooling tergantung pada fasilitas, standar dan program kegiatan yang Anda terapkan.
Tiap keluarga homeschooling pasti memiliki anggaran pendidikan berbeda-beda.
Inilah yang kami maksud dengan fleksibilitas biaya.
Anda bisa mengatur dan mengontrol pengeluaran pendidikan.
Berbeda dengan sekolah yang mengharuskan Anda membayar semua fasilitas sekalipun anak tak menggunakannya.
3. Bagaimana dengan Ijazah Homeschooling? Apakah Keberadaan Mereka Diakui Pemerintah?
Fakta homeschooling selanjutnya adalah mengenai ijazah yang diragukan masyarakat.
Undang-undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) membagi jalur pendidikan ke dalam 3 jenis;
Formal (Sekolah)
Nonformal (kursus, pendidikan kesetaraan dll)
Informal (pendidikan keluarga, lingkungan)
Selanjutnya, dalam pasal 27 dijelaskan tentang Pendidikan Informal.
(1) Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
(2) Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan
Ini berarti, anak-anak homeschooling (pendidikan informal) bisa mendapatkan ijazah melalui Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan.
Ijazah Kesetaraan atau Ijazah Paket ini diakui dan disetarakan dengan ijazah sekolah formal.
4. Bagaimana Sosialisasi Anak Homeschooling?
Peserta didik sekolah formal pun tak jauh berbeda.
Ada yang cakap bersosialisasi, ada juga yang minder dan merasa rendah diri.
Jalur pendidikan formal, nonformal atau informal tidak menjadi tolak ukur kemampuan sosialisasi anak.
Semua tergantung dari ketrampilan orangtua dalam;
mengenalkan anak pada lingkungan
mengajarkan anak cara berteman
berinteraksi dengan tetangga; dan
mendekatkan dengan keluarga besar
Justru, homeschooling membuka kesempatan bagi anak untuk bersosialisasi lintas usia.
Sebab ada banyak ide kegiatan luar rumah yang tak mengelompokkan proses belajar berdasarkan usia.
Seperti, kursus, gabung klub sehobi, aktif berorganisasi atau terlibat dalam kegiatan orangtua.
5. Kurikulum apa yang Dipakai Homeschooling?
Pendidikan terkustomisasi adalah ciri khas homeschooling.
Kita tidak fokus pada kurikulum atau materi pelajaran.
Homeschooling mengedepankan minat, potensi dan rasa ingin tahu anak.
2 model homeschooling yang paling banyak digunakan adalah;
School at Home
Unschooling
School at Home meniru gaya sekolah formal.
Anda menyiapkan kelas khusus, buku-buku paket dan menyusun jadwal pelajaran.
Sifatnya terstruktur dan berjenjang.
Jika Anda menggunakan model ini, kurikulum yang bisa Anda gunakan adalah kurikulum nasional.
Jika Anda menggunakan model Unschooling berarti Anda memilih proses pembelajaran alami dan tak berstruktur.
Lebih baik, Anda tidak melabeli model homeschooling keluarga Anda.
Bersikaplah fleksibel
Manfaatkan kebaikan dari School at Home dan Unschooling
Adaptasi kurikulum pemerintah atau luar negeri; kemudian
Sesuaikan dengan kebutuhan anak
Perhatikan pula apakah anak kelak membutuhkan ijazah atau tidak.
Sebab, kurikulum yang Anda pakai menentukan proses anak mendapatkan ijazahnya.
6. Usia Berapa Anak bisa Homeschooling?
Fakta homeschooling ini sangat menarik.
Orangtu bisa memulai homeschooling kapanpun karena tidak ada batasan usia minimal atau maksimal untuk belajar.
Janin dalam kandungan pun sejatinya sudah bisa diajak berkomunikasi dan merasakan apa yang lingkungan stimulasikan. Dengan pandangan ini;
Anda bisa memulai homeschooling sejak anak usia dini
Pendidikan anak usia dini dengan metode homeschooling bukan berarti Anda fokus mengajarkan calistung (baca, tulis, hitung).
Melainkan, fokus pada penerapan pola asuh tepat bagi anak.
Sebab usia dini adalah masa membangun pondasi karakter manusia.
Masa krusial yang menentukan pola pikir dan kecenderungan sikap di masa depan.
Jadi, fokuslah menguatkan moral kebaikan dan mencontohkan kebiasaan baik pada anak.
7. Homeschooling sambil Bekerja, Bisakah?
Sekolah formal adalah institusi yang telah distandarkan.
Orangtua hanya perlu menyerahkan anak ke sekolah, kemudian semuanya beres.
Homeschooling diselenggarakan oleh keluarga dan dipertanggungjawabkan oleh orangtua.
Umumnya, homeschooling memang diterapkan oleh keluarga dimana salah satu orangtuanya tidak bekerja.
Sekalipun bekerja, mungkin sifatnya fleksibel (bisa dikerjakan di rumah) atau tempat kerjanya memang di rumah.
Sehingga, lebih mudah memantau perkembangan anak.
Fleksibiltas waktu orangtua sangat penting sebab keberhasilan homeschooling dipengaruhi oleh kualitas pendampingan orangtua.
Jika anak-anak sudah beranjak remaja, mungkin kita tak perlu tiap saat menemani mereka.
Tapi, untuk anak usia dini atau level sekolah dasar, mereka sangat membutuhkan kehadiran orangtua.
Jika kedua orangtua bekerja, apakah masih bisa menjalankan homeschooling?
Jawabannya tergantung pada;
komitmen Anda dan pasangan dalam menerapkan homeschooling; dan
bagaimana Anda mengatur kegiatan belajar anak
Apa yang terbaik untuk anak-anak, Andalah yang bisa mengambil keputusan.